Search This Blog

Saturday, August 5, 2017

Indahnya Pesona Alam Wisata Lembah Baliem

Kabupaten Jayawijaya-Papua.

SEJARAH

           Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Lembah ini dikenal juga sebagai "grand baliem valley" merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.
Dengan panjang lembah sekitar 80 km dengan lebar 20 km dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 MDPL dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.

Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.
Dengan kekayaan alam yang dimiliki serta kelestarian lingkungan Lembah Baliem, membuat tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Papua.
Banyak petualang yang melakukan perjalanan ke puncak lembah ini untuk menyaksikan keindahan alam Jayawijaya dari puncak Gunung Jayawijaya.
BUDAYA
Penduduk Suku Dani Lembah Baliem mempunyai adat-istiadat yang sangat unik dan mengandung unsur kemistri yang sangat aneh seperti
1. Tradisi Potong Jari (IKIPALIN)
Tradisi potong jari bagi penduduk Suku Dani di desa Lembah Baliem ini mengandung arti ungkapan kesedihan atas kehilangan sanak keluarga mereka, dimana jari tangan mereka melambangkan kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan kekeluargaan mereka.

  
2. Pesta Bakar Batu
Tradisi bakar batu bagi Suku Dani dilakukan ketika dalam suatu keluarga mendapati  kelahiran, pernikahan, upacara kematian, syukuran ataupun Euforia setelah perang.
Uniknya api yang dibuat tidak menggunakan korek api, melainkan dengan menggesek-gesekkan 2 kayu hingga menimbulkan api, yang lantas kemudian digunakan untuk membakar batu. Batu disusun di atas tumpukan daun yang kemudian akan dimasuki ubi atau babi untuk dimasak. Kegiatan bakar batu membutuhkan gotong royong yang solid. Di sinilah bentuk kerukunan yang paling terlihat

Adapun tradisi bakar batu ini digunakan untuk memasak makanan berupa umbi-umbian dalam menyambut tamu yang menghadiri upacara ini sebagai santapan mereka bersama.
3. Festival Lembah Baliem
Festival Lembah Baliem 2015 pada 6-8 Agustus 2015. Tahun ini, fesival tahunan unik tersebut akan dipusatkan di Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Ini adalah kesempatan Anda untuk melihat semua ragam suku di Dataran Tinggi Wamena dan Lembah Baliem berkumpul untuk merayakan festival tahunan bersama. Suku-suku akan melakukan atraksi perang dengan tujuan menjaga kelincahan dan kesiapan mereka untuk mempertahankan desa.
Simulasi perang suku ini dijadwalkan selama dua hari dengan menampilkan 26 kelompok yang terdiri dari 30-50 prajurit per kelompok, serta diiringi musik tradisional Papua yang disebut pikon. Pikon merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kulit kayu dan mampu menghasilkan suara keras namun tetap menenangkan. Lagu yang dimainkan merupakan ungkapan isi hati sang pemain musik yang dibunyikan lalu diperdengarkan untuk menghibur hatinya maupun para pendengar. Uniknya, tidak semua orang Lembah Baliem dapat memainkan alat musik ini karena membutuhkan keahlian khusus. Butuh keahlian khusus untuk memainkan alat musik pikon. 
Festival ini diselenggarakan oleh Kabupaten Jayawijaya untuk memperkenalkan dan melestarikan nilai-nilai serta budaya suku tradisional Lembah Baliem. Demi memeriahkannya akan diselenggarakan juga berbagai pertunjukkan seni budaya yang menarik termasuk tarian tradisional Papua, balapan babi, lempar tombak (sege), lontar rotan, panahan, sikoko dan masih banyak lagi lainnya.
Khusus  atraksi lomba  lempar sege dan panahan diperuntukan kepada wisatawan mancanegara sebagai penghormatan atas kunjungannya. Wisatawan mancanegara  juga dapat mencoba untuk menghayati  budaya Lembah Baliem dengan memakai koteka dan menghitamkan tubuhnya sebagaimana penduduk asli zaman dulu sehingga turut menyemarakkan suasana festival.

KEINDAHAN
Keindahan Lembah Baliem sangat memukau bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri. Apabila anda berkunjung ke Wamena, luangkanlah waktu anda untuk berkunjung ke Lembah Baliem ini dan mengabadikan keindahan alamnya yang masih lestari dengan pohon-pohon yang rindang dan biota alamnya seperti hewan-hewan liar dan langka yang sangat beragam.
Demikian juga untuk rumah penduduk Suku Dani yang masih tradisional sangat membuat kesan yang sangat kental dengan keindahan dan menyatu dengan alamnya yang sangat indah.
Penduduk di Lembah Baliem ini sangat ramah dengan wisatawan yang berkunjung.
Mereka sangat senang dengan kehadiran wisatawan dan siap untuk melayani wisatawan yang datang dari mancanegara maupun luar negeri, asalkan kita juga mematuhi peraturan adat-istiadat mereka.
Demikian sobat mengenai petualangan di Lembah Baliem. Buat sobat petualang juga selamat mencoba perjalanan ke Lembah Baliem dengan Eksplor yang sangat indah bagi pembangunan Papua dan Indonesia dalam segi Wisata.
Baca Juga:



Indahnya.....!! Pesona Pantai Merisi Ketapang, Kecamatan Krueng Sabee di Kabupaten Aceh Jaya.

Ayo....bertamasya di Eksotisnya Pulau Rubiah di Kota Sabang, Aceh

Friday, August 4, 2017

Kekayaan Desa Sauwandarek Papua Mengundang Negara-Negara Asing

wisatamasia.blogspot.com
Love Papua, Aku Papua, Eksplor Papua-PAPUA BARAT
Tanah Papua terkenal dengan berbagai kawasan wisata alam mempesona yang belum begitu di kenal dan terekspos oleh para media. Tanah Papua yang terkenal dengan Pulau Cendrawasih ini menyimpang segudang kekayaan alam yang tersembunyi, baik dari hasil hutan maupun hasil tambangnya. Dan tak kalah juga dengan keindahan nuansa alam baik daratan gunung, teluk, dan daerah pantainya yang sungguh memukau, sehingga Papua terkenal hingga luar negeri oleh wisatawan yang datang dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mengeksplor daerah ini.
Hal ini menjadikan kondisi dari bentang alam maupun tempat wisata alamnya masih terjaga dengan baik dan jauh dengan bisingnya kendaraan atau polusi lainnya sehingga pantas dijuluki sebagai "SURGA jiwa PETUALANG".
Salah satu pesona keindahan yang ada di Papua adalah Desa Wisata Sauwandarek yang saat ini sedang di bangun fasilitas penunjang oleh pemerintah setempat, guna memudahkan para wisatawan yang akan berkunjung.
Bertempat di barat Waisai, sebuah Ibu kota dari kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Sauwandarek masih merupakan bagian dari kabupaten Mansar Meos. Dihuni oleh sekitar 46 keluarga dengan perkiraan jumlah penduduk sebesar 179 penduduk. Yang menjadikan desa ini istimewa adalah bangunannya yang masih sangat tradisional. Rumah-rumah di desa Sauwandarek terbuat dari kayu dan menggunakan atap yang terbuat dari daun dan jerami saja.


Desa Sauwendarek dihuni oleh penduduk asli Papua yang hidup di pesisir. Penduduk perempuannya sangat suka membuat topi dan tas dari pandan laut yang dapat anda beli secara langsung pada pembuatnya pada saat itu juga.
Keramahan penduduk akan tampak ketika anda sampai di desa Sauwandarek. Penduduk asli di Sauwendarak terkenal dengan keterampilannya menganyam daun pandan laut menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis seperti topi, dan tas (noken). Topi dan tas yang dijual di sini tidak terlalu mahal sehingga banyak wisatawan yang     

Penduduk yang tidak terlalu padat dan bersifat ramah merupakan keunikan desa ini. Jika pas momennya, anda bisa ikut acara "memberik ikan liar" di laut. Dilakukan dengan menaburkan pakan ikan kemudian ikan-ikan liar akan muncul. Keunikan lain yang terdapat pada desa Sauwendarek adalah adanya telaga yang bernama Yenauwyau. Menurut cerita penduduk setempat, telaga ini memiliki goa penghubung dengan air laut sehingga air di telaga Yenauwyau ini terasa asin.


Telaga ini juga dikeramatkan oleh penduduk setempat karena banyak yang mengungkapkan bahwa telaga ini dihuni oleh penyu putih. Menurut penduduk Sauwendarek, yang mampu melihat penyu putih tersebut akan mendapatkan keberuntungan.
Di Telaga Yenauwyau juga terdapat sebuah dermaga yang lazim dipakai pengunjung untuk menikmati keindahan telaga Yenauwyau dan pemandangan di sekitarnya setelah berjalan sejauh kurang lebih 25 kilometer untuk mencapai telaga tersebut. Biasanya setelah sampai, para pengunjung hanya duduk-duduk atau menyaksikan burung endemik Sauwendarek yaitu burung Maleo Waigeo.

Jangan sia-siakan waktu libur anda sobat petualang untuk singgah dan mengeksplor kekayaan Pulau Papua dan singgahlah di Desa Sauwandarek, desa yang asri dengan keramah-tamahan penduduk desanya.
Salam Petualang dari Sumatera Utara-Samuel Togi Sihombing.
Baca Juga

Ada apa? Wisata Gunung Bromo Mengejutkan.....,

Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo- Jawa Timur. 
Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur dan meliputi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Bromo jadi tujuan wisata terkenal di Jawa Timur dan hampir tidak pernah sepi setiap harinya.
Statusnya yang masih aktif membuat Gunung Bromo jadi lebih menarik di mata wisatawan. Ketinggian Gunung Bromo 2.392 meter diatas permukaan laut dan memiliki bentuk tubuh bertautan diantara lembah dan ngarai dengan di kelilingi kaldera atau lautan pasir luas kurang lebih sekitar 5.300 hektar.

Gunung Bromo terkenal sebagai icon wisata probolinggo paling indah dan paling banyak dikunjungi. Kata “Bromo” berasal dari kata “Brahma”  yaitu salah satu Dewa Agama Hindu. Gunung Bromo memang tidak besar seperti gunung api lain di Indonesia tetapi pemandangan Bromo sangat menakjubkan sekali. Keindahan Gunung Bromo yang luar biasa membuat wisatawan kagum.
Dari puncak Penanjakan pada ketinggian 2.780 m, wisatawan bisa melihat matahari terbit di Wisata Bromo. Pemandangan yang indah membuat banyak wisatawan ingin mengabadikan momen berharga ini. Pada waktu matahari terbit terlihat dari puncak penanjakan yang sangat luar biasa para pengunjung bisa melihat latar depan dari Gunung Semeru yang akan mengeluarkan asap terlihat dari kejauhan dan matahari akan bersinar terang naik ke atas langit.


Masyarakat sekitar Gunung Bromo akan merayakan festival Yadnya Kasada atau Kasodo setiap tahun sekali dengan memerikan persembahan seperti sayuran, ayam, dan uang yang akan dipersembahkan pada dewa dan dibuang ke dalam kawah gunung Bromo. Sebagai wujud dari rasa syukur kepada yang maha kuasa.
Jaman dahulu ketika kerajaan majapahit menerima banyak serangan dari berbagai daerah, banyak penduduk pribumi jadi bingung mencari tempat tinggal baru sampai akhirnya mereka pisah jadi 2 bagian. Satu menuju ke Bali, dua menuju Gunung Bromo.
Kedua tempat ini sampai sekarang memiliki kesamaan yaitu sama-sama menganut Agama Hindu.
Nama “Tengger” diyakini berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger. “Teng” merupakan akhiran nama Roro An-“teng” dan “ger” merupakan akhiran nama dari Joko Se-“ger” dan Gunung Bromo juga dipercaya sebagai gunung suci. Masyarakat Hindu menyebutnya dengan nama Gunung Brahma. Sedangkan orang Jawa menyebutnya Gunung Bromo. Kurang lebih seperti itulah asal – usul dari legenda Gunung Bromo.
Untuk dapat sampai di lokasi wisata Kawah Gunung Bromo, dari tempat parki Jeep para pengunjung dapat menggunakan jasa sewa kuda atau berjalan kaki kurang lebih sekitar 1,5 km untuk sampai di anak tangga yang jumlahnya sekitar 250. Jalan yang dilewati berpasir dan melewati Pura Suci Suku Tengger yang biasa di fungsikan untuk melaksanakn perayaan Yadya Kasada atau biasa disebut dengan nama Upacara Kasodo, menurut legendanya Kawah Bromo asalnya dari letusan gunung Tengger . Dengan garis tengah lebih kurang 800 meter (utara-selatan) dan lebih kurang 600 meter (timur-barat). Sedangkan kawasan yang berbahaya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Gunung Bromo.


Merupakan sebuah padang-savanah yang biasa disebut dengan nama Bukit Teletubies Gunung Bromo dan dikelilingi deretan perbukitan. Sebuah pemandangan alam yang sangat sempurna, bisa dikatakan Gunung Bromo mempunyai pesona alam yang sangat komplit, mulai dari pemandangan matahari terbit yang indah, kemegahan kawah Wisata bromo, kaldera atau lautan padang pasir dan hamparan rumput yang terdapat di padang savanah ini.
Disepanjang perjalanan pendakian anda akan menyaksikan hamparan padang pasir hitam yang luas dan indah tepatnya pada bagian timur kawasan wisata Gunung Bromo . Tempat ini sekarang jadi populer sejak pernah dijadikan sebagai lokasi shooting film Pasir Berbisik yang dibintangi oleh dian Sastro Wardoyo. Berada ditengah lautan pasir terdapat sebuah pure yang biasa dijadikan sebagai tempat sembahyang masyarakat suku Tengger.
Gunung Bromo adalah lokasi terbaik di Indonesia untuk melihat matahari terbit yang sangat indah dan menawan. Untuk melakukan perjalanan ke puncak gunung, sebaiknya berangkat menuju Puncak Pananjakan Gunung Bromo dilakukan pada dini hari sekitar pukul 03.00 dan perjalanan dapat dimulai dari penginapan tempat anda menginap di gunung bromo, supaya tidak ketinggalan matahari terbit di kawasan wisata Gunung Bromo.
Gunung Bromo tidak hanya menawarkan anda pemandangan alam yang indah dan kebudayaan saja. Dalam bidang Agrowisata anda juga dapat menemukan kawasan wisata yang memiliki nuansa berbeda yakni anda dapat langsung memetik dan menikmati manisnya strawbery yang khas.


Budaya di Gunung Bromo
Pada waktu hari ke 14 festival Hindu Yadnya Kasada, masyarakat Tengger yang hidup di sekitar Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, melakukan pendakian gunung dengan membawa sesaji atau persembahan yang berupa buah, beras, sayuran, bunga dan juga pengorbanan ternak mereka kepada para dewa gunung dengan cara melemparkan sesaji tersebut ke dalam kaldera gunung berapi.
Asal usul dari ritual ini berasal dari legenda pada abad ke-15 di mana ada seorang putri bernama Roro Anteng dan suaminya, Joko Seger. Pasangan ini awalnya tidak memiliki keturunan dan karena itu pasangan ini memohon bantuan pada para dewa gunung.
Para dewa Gunung kemudian memberikan mereka 24 anak akan tetapi, ternyata diberikan 25 anak, yang terakhir bernama Jaya Kusuma, dan dalam perjanjian pasangan tersebut dengan para dewa, pasangan tersebut harus melemparkan anaknya yang ke 25 ke dalam gunung berapi sebagai korban.


Kemudian permintaan dari dewa Gunung pun dilaksanakan. Setelah Jaya Kusuma menceburkan diri ke dalam kawah Gunung, dia meminta pada masyarakat Tengger supaya menceburkan hasil ladang ke dalam kawah setiap tanggal 14 bulan kasadha, Tradisi melemparkan hasil ladang ke gunung berapi untuk menenangkan para dewa-dewa kuno ini kemudian berlanjut sampai saat ini dan disebut dengan upacara Yadnya Kasada.
Meskipun berbahaya, beberapa warga mengambil resiko naik turun ke kawah gunung tersebut, dalam upaya untuk membawa barang yang dikorbankan tersebut dipercayai dapat membawa keberuntungan untuk mereka.
Pada padang pasir terdapat sebuah candi Hindu yang disebut dengan nama Pura Luhur Poten. Candi tersebut memegang arti penting untuk masyarakat Tengger yang tersebar di desa-desa pegunungan, seperti Argosari, Ngadisari, Ngadas, Wonokitri, Ranu Prani, Ledok Ombo dan Wonokerso.
Candi ini menjadi tempat utama dalam upacara Yadnya Kasada tahunan yang berlangsung kurang lebih dalam waktu satu bulan. Pada hari ke-14, biasanya masyarakat Tengger akan berkumpul di Pura Luhur Poten ini untuk meminta berkah dari Ida Sang Hyang Widi Wasa dan penguasa Mahameru (Gunung Semeru).

Kemudian berbagai macam hasil dari sepanjang tepi kawah Gunung Bromo menjadi  sesaji yang akan dilemparkan ke dalam kawah. Pura Luhur Poten yang ada di Bromo dibangun menggunakan batu hitam alami yang berasal dari gunung api di dekatnya dimana dalam pura ini terdapat beberapa bangunan dan juga kandang selaras di dalam komposisi zona mandala.

Wisata gunung Bromo ini juga tidak kalah dengan kuliner khas daerahnya yang sangat memanjakan lidah anda jikalau anda berkunjung ke gunung Bromo ini dengan keindahan alamnya juga
berikut kuliner khas gunung Bromo.

Foto: Kuliner khas Bromo Sawut Bromo

Gimana sobat,...?! Tentunya anda tidak ingin melewati momen berharga anda bersama orang tercinta untuk berkunjung ke wisata gunung Bromo ini bukan....??

Foto: Aneka Kuliner Gunung Bromo

Thursday, August 3, 2017

Keindahan Kepulauan Derawan Di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur

Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau-Kalimantan Timur
Kepulauan Derawan adalah sebuah gugusan pulau yang berada di sebelah timur Pulau Kalimantan. Tepatnya di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Ekoregion ini terletak di pusat kawasan segitiga karang dunia dengan keanekaragaman hayati karang tertinggi di dunia.  Segitiga karang yang disebut juga "The Coral Triangle" karena menjadi kehidupan episenter kehidupan laut yang memiliki keragaman jenis biota laut.

Terumbu karang di kawasan Kepulauan Derawan mencakup 53% terumbu karang dunia. Bahkan berdasarkan penelitian yang dikembangkan, Kepulauan Derawan merupakan salah satu multi countries feeding ground terpenting di dunia.

Di Pulau Derawan ini terdapat Derawan Dive Resort, Resort yang berstandart internasional dengan fasilitas yang sangat lengkap seperti cottage untuk menginap, fasilitas penyelaman, snorkeling, banana boat, kano, perahu layar, restoran, cafe dan fasilitas pendukung lainnya serta hotel-hotel dan penginapan serta homestay di rumah-rumah penduduk setempat yang biaya sewanya lebih murah.

Di kawasan Kepulauan Derawan juga terdapat sebuah pulau lainnya yang bernama Pulau Sangalaki yang merupakan kawasan konservasi penyu langka. Setiap malamnya anda dapat menyaksikan 50 ekor penyu langka menuju pantai untuk bertelur. Dengan tubuhnya yang besar, Penyu-penyu ini berjuang menuju pantai demi kelangsungan hidupnya. Selain itu menyaksikan anak-anak penyu yang baru menetas berjuang menuju lautan akan membuat anda terharu akan perjuangannya.

Lalu ada juga Pulau Kakaban berbentuk menyerupai angka 9 dimana pada bagian melingkar sebelah utara merupakan atol atau batu karang cincin dan memiliki laguna. Pulau seluas 774.20 hektar ini menyuguhkan pemandangan alam yang unik. Di tengah-tengah pulau terdapat Danau Air Payau yang hanya ada dua di dunia yaitu di Pulau Kakaban dan sebuah pulau di Mikronesia, Tenggara Laut Pasifik.



Selain memiliki pemandangan yang sangat mempesona dan menakjubkan, Di danau ini juga banyak terdapat spesies unik dan langka seperti misalnya terdapat 4 spesies ubur-ubur (jellyfish) yang tidak menyengat, 8 jenis ikan-ikan kecil serta biota-biota endemik danau yang unik lainnya. Di Danau ini anda dapat berenang dan menyelam bersama ubur-ubur dan menikmati keindahan bawah danau serta menikmati beberapa titik selam di sekitar Pulau Kakaban                                                                                         seperti Baracuda Point the Driftm.
Selanjutnya anda dapat melakukan perjalanan di Kawasan Kepulauan Derawan menuju Pulau Maratua. Pantai ini memiliki panorama laut dan pantai sangat menakjubkan. Keasrian pantai dan laut di pulau ini masih benar-benar asri dan alami. Segerombolan Lumba-lumba akan menyambut dan mengiring  perahu Anda menuju Pulau Maratua seluas 2375,7 hektar.

Di Pulau Maratua, anda dapat melakukan pertualangan ke gua-gua (caving), melihat sarang-sarang burung walet, trekking menyelusuri hutan-hutan yang ditumbuhi oleh pohon-pohon di atas batu karang atau mendaki Gunung Putih untuk menyaksikan keindahan Sunrise dari ketinggian tebing.


Baca Juga

Ketagihan.....!! Dengan Wisata Pantai Tanjung Batu kota Pemangkat Kalimantan BaratWaow !!! Ternyata Ini Danau Yang Sangat Mengagumkan Di Kabupaten Deli SerdangKeindahan tersembunyi destinasi pariwisata Danau Toba Wooowww....deretan keindahan masuk se-Asia
Wow...! Selama Ini Mungkin Hanya Khayalan Belaka, Ternyata Pantai Lhok Keutapang '' Surga' Bagi pecinta Alam....

Wednesday, August 2, 2017

Keindahan Danau di dalam hutan...., Danau Labuhan Cermin

Danau Labuan Cermin, Kabupaten Berau-Kalimantan Timur
                Indonesia memang kaya akan pesona dan adat-istiadatnya. Begitu juga dengan tempat wisata di Indonesia-pun menambah kekayaan negara yang berada di garis khatulistiwa ini. Salah satu pulau yang kaya akan objek wisatanya adalah Pulau Kalimantan, pulau yang terlintasi garis khatulistiwa yang memiliki daya pikat luar biasa. Pulau yang kekayaan alamnya cukup besar ini merupakan salah satu pulau yang wajib dinikmati keindahan alamnya. Tempat ajaib yang cukup unik ada disini, namanya Labuan Cermin.


Bukan pantai bukan pula pegunungan, tempat ini merupakan danau yang memiliki keindahan yang membuat berdecak kagum siapa saja yang mengunjunginya. Danau Labuan Cermin terletak di Desa Labuan Kelambu di Kecamatan Biduk-biduk Kalimantan Timur yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 6 sampai 7 jam dari ibukota Kabupaten Berau, Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. Meski perjalanan cukup jauh, rasa lelah akan segera terobati begitu melihat keindahan alam yang ada di Labuan Cermin.

Untuk mencapai Danau Labuan Cermin, pengunjung harus menyewa kapal dari dermaga dengan harga sewa kapal 200.000 untuk perjalanan pulang-pergi, dan akan lebih murah jika Anda datang bersama rombongan. Sesampainya di sana dijamin pengunjung akan dibuat terpana oleh kecantikan danau ini. Danau Labuan Cermin memiliki air yang sangat jernih, bahkan dasar dari danau yang berupa pasir laut inipun bisa terlihat dengan jelas. Mengapa dinamakan Labuan Cermin? Ini dikarenakan Labuan Cermin memiliki lapisan yang membuat cahaya matahari memantul. Hal tersebut terjadi karena Danau Labuan Cermin memiliki rasa asin yang akan terasa bila kita mengecap air dari permukaan danau, sementara air di dasar danau akan terasa tawar.


Dua jenis air inilah yang membuat danau memiliki sebuah lapisan pemisah sehingga air dapat memantul. Tak jarang juga orang menyebut danau Labuan Cermin ini dengan panggilan ‘Danau Dua Rasa’. Meski terlihat dangkal, harus tetap waspada karena kedalaman danau ini sebenarnya mencapai 4 hingga 5 meter.
Pemandangan di sekitar Danau Labuan Cermin sangat menenangkan. Dikelilingi pepohonan rimbun yang membuat suasana sangat teduh, sehingga sangat tepat dijadikan tujuan wisata untuk sejenak melarikan diri dari keramaian yang kerap ditemui setiap hari. Konon bupati setempat memang mengembangkan Labuan Cermin sebagai destinasi wisata diawali dengan menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi atau kawasan lindung, setelah itu akan dilengkapi sarana penunjang yang akan memudahkan pengunjung menikmati keindahan danau sejuk yang memiliki dua rasa ini.
Saat berada di Labuan Cermin, pengunjung dapat melakukan aktivitas berenang, snorkeling dan juga menyelam. Saat menyelam menggunakan kacamata snorkeling, akan terlihat beberapa ikan yang berenang tidak jauh dari permukaan dan ada pula yang jauh di dasarnya. Rasa dari air yang berbeda menyebabkan ikan-ikan terpisah. Ini dapat mempermudah membedakan mana jenis ikan air tawar dan yang mana ikan air laut.


Sebelum menuju ke Labuan Cermin, jangan lupa persiapkan alat snorkeling sendiri atau bagi yang lupa membawanya tidak usah khawatir. Di dermaga tempat penyebrangan terdapat toko penyewaan alat snorkeling beserta pelampungnya. Bagi yang ingin sekedar bermain air dan bersantai ria di atas ban, di Labuan Cerminnya pun tersedia penyewaan ban dalam mobil bahkan perahu air yang memiliki kaca transparan di bawahnya. Untuk penginapan dapat didapatkan di sekitar Biduk-Biduk dengan harga penginapan yang beragam, yaitu mulai dari seratus ribu rupiah hingga tiga ratus ribu rupiah per malamnya. Atau untuk para penganut perjalanan murah/backpacking, bisa juga menginap di rumah warga di sekitar Biduk-biduk.

Bagi para traveler ataupun pengunjung yang hendak plesiran ke Pulau Derawan dan Maratua, tak ada ruginya untuk turut memasukkan Labuan Cermin ke dalam itinerary perjalanan jelajah Kalimantan Timur. Jadi, penasaran ingin langsung menyelam dan merasakan air dengan dua jenis rasa sekaligus di Danau Labuan Cermin

Tuesday, August 1, 2017

Menakjubkan...!? Keindahan dan Keelokan Pantai Nirwana mendunia.

Pantai Nirwana, Padang-Sumatera Barat
           Padang sebagai salah satu provinsi di Pulau Sumatera dengan destinasi wisata yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Selain sebagai ibukota pusat pemerintahan Sumatera Barat, Kota Padang juga sering dijadikan tujuan wisata bagi masyarakat Sumbar dan sekitarnya. Beberapa objek wisata dapat dijumpai di Kota Padang, terutama objek wisata pantainya. Jika anda sedang salah satu pecinta alam dan suka melakukan traveling, tidak salah tentunya bagi anda mencoba sensasi berwisata di Pantai Nirwana. Pantai Nirwana terletak di Pantai Barat Sumatera berjarak sekitar 14 km dari Kota Padang dengan garis pantai yang memanjang dan lokasinya tidak jauh dari Pelabuhan Teluk Bayur yang sudah terkenal keindahannya sejak zaman Belanda menjajah negeri kita.

Dari Pantai Nirwana Anda bisa menyaksikan kapal-kapal, baik kapal penumpang atau kapal dagang yang akan atau sedang bersandar di pelabuhan Teluk Bayur. Saat senja menjelang malam, keindahan Pantai Nirwana tidak kalah mempesonanya seperti saat siang hari. Lampu-lampu kalap dan semua lampu yang menyala di pelabuhan Teluk Bayur terlihat sangat indah dan membuat suasana di kawasan pantai menjadi sangat romantis.

Foto: Senja di Pantai Nirwana dengan Lampu di Pelabuhan Teluk Bayur

Di pesisir Pantai Nirwana banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon kelapa yang semakin membuat pantai ini terlihat indah, khususnya saat air pantainya dalam kedaan surut, Batu karang dan koral kecil yang bertebaran di sepanjang pantai membuat lokasi ini menjadi favorit para fotografer yang ingin menangkap keindahan Pantai Nirwana dengan kameranya. Pantai Nirwana Padang sering disebut sebagai pantai surga karena panorama air laut yang menakjubkan dan ainya yang mempunyai tiga warna, hamparan pasir putih yang mempesona bahkan diyakini air laut di Pantai Nirwana bisa digunakan untuk terapi. Maka tidak heran setiap hari libur Pantai Nirwana selalu dipadati pengunjung.

Kelebihan dari Pantai Nirwana adalah air lautnya terbilang sangat jernih dikelilingi daerah perbukitan dengan tanaman tropis. Anda bisa menikmati sunset saat menjelang petang dengan suasana yang sangat indah. Menikmati matahari terbenam (sunset) di Pantai Nirwana juga menjadi salah satu aktivitas favorit para wisatawan yang mengunjungi pantai ini. Dan jika Anda ingin melihat matahari terbenam yang sangat jelas maka sebaiknya datanglah ke pantai saat bulan Juni sampai Agustus. Indahnya sunset yang diipadukan pemandangan perahu-perahu nelayan tentu akan membuat kunjungan Anda di pantai ini akan lebih berkesan.



Foto: Air pantai yang jernih dan tenang

Kawasan wisata Pantai Nirwana telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap, dimulai saat memasuki Pantai Nirwana akan disambut oleh pintu gerbang menuju pantai. Sepanjang jalan masuk ke pantai telah tersedia berbagai fasilitas seperti, kafetaria, arena bermain anak, dan layanan sewa perahu. Selain itu Pantai Nirwana Padang adalah lokasi yang ideal untuk camping. Untuk mencapai kawasan wisata Pantai Nirwana aksesnya cukup mudah dari pusat Kota Padang. Jika menggunakan kendaraan pribadi, anda bisa menuju ke selatan kea rah Teluk Bayur. Di sepanjang perjalanan, anda akan terbantu dengan rambu-rambu lalu lintas yang lengkap hingga ke tujuan. Namun, jika menggunakan kendaraan umum, anda bisa naik oplet nomo 437 dari Pasar Raya Padang.

FASILITAS SARANA DAN PRASARANA

Bagi anda traveler yang ingin bermalaman dengan menikmati wisata di Pantai Nirwana ini jangan khawatir, karena di Pantai ini terdapat fasilitas penginapan yang lengkap dan terjangkau harga sewanya. 


Foto: Penginapan Puri Tidung Cottage di Pantai Nirwana-Padang, Sumatera Barat
Penginapan Putri Tidung Cottage siap melayani anda dengan kuliner-kuliner yang sangat memanjakan anda.
Aneka kuliner yang disediakan penginapan ini antara lain aneka makanan sea food dan makanan khas daerah padang.
Foto: Dadiah
Bagaimana sobat petualang? Tentunya anda tertarik bukan ingin mencoba berkunjung ke Pantai Nirwana ini yang terletak di kota Padang.
Jangan lewatkan momen-momen indah anda bersama keluarga dan orang yang anda sayangi untuk mengisi waktu libur anda ke Pantai Nirwana pantai dengan air tiga warna.

Foto: Ikan Gurame Cuka
Kuliner nusantara yang siap memanjakan lidah anda dengan objeknya yang indah dipandang mata.
menambah sensasi kenyamanan  berada di Pantai Nirwana ini.


Foto: Capuccino ekstra Jeruk Nipis
Jangan lupa juga buat anda membawa peralatan yang sangat mendukung dengan kunjungan anda di Pantai Nirwana ini, seperti alat-alat pancing sehingga merasakan sensasi striking yang menantang di tengan air pantai yang tenang.

Demikan sobat artikel mengenai Pantai Nirwana. Untuk Pesona alam lainnya.

Fantastic...!! Keindahan Berbalut Sejarah dan Spritual Wisata Danau Tamblingan



Danau Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng - Bali
         Tamblingan merupakan Keindahan danau di Bali yang tak kalah dengan pantainya. Tengok saja danau baratan bedugul yang pesonanya mampu membius para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung. Kini usai mengunjungi danau baratan bedugul kini waktunya anda untuk mengunjungi kembarannya, yakni danau tamblingan. Danau yang berada di sebelah utara lereng Gunung Lesung, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini dikelilingi hutan sehingga memiliki udara yang sejuk. Layaknya danau baratan bedugul dan danau buyan di sebelahnya, danau tamblingan juga terbentuk dalam sebuah kaldera besar. Lokasi danau ini termasuk dalam dataran tinggi karena lokasinya yang berada di ketinggian lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut. Dengan lokasinya tersebut, danau ini kerap diselimuti kabut kala pagi hari.



Dibandingkan dua danau tetangganya, danau tamblingan hanya memiliki luas permukaan paling kecil, yakni sekitar 1.15 km². Meski demikian danau ini memilik pemandangan yang tak kalah indahnya dan masih alami. Keindahan matahari pagi kala baru terbit semakin menambah pesona danau ini. Anda yang ingin mengelilingi danau dan melihat seluruh keindahannya bisa menggunakan perahu kecil milik penduduk yang disebut dengan pedahu. Bentuk pedahu hampir menyerupai sampan dan banyak digunakan penduduk sekitar untuk menangkap ikan. Tak ada perahu motor di danau ini karena untuk menjaga kealamian dan kelestarian danau. Hal ini juga yang menjadi alasan tidak dikembangkannya wisata danau tamblingan sebagai pariwisata modern.

Nama danau tamblingan berkaitan dengan sejarah danau ini. Dahulunya danau ini merupakan pemukiman warga yang tanpa alasan kemudian pindah ke sekitar danau ini Tak tanggung-tanggung, kini ada 4 desa atau catur desa yang mengelilingi danau tersebut, yakni Desa Munduk, Gesing, Gobleg, dan Umejero. Namun suatu ketika penduduk catur desa terjangkit wabah epidemi. Hingga akhirnya, salah seorang yang dianggap sakti dan suci turun ke danau tamblingan dan mengambil airnya untuk dijadikan obat bagi masyarakat. Ajaibnya masyarakat pun menjadi sembuh dan catur desa berkewajiban untuk menjaga kelangsungan dan kesucian air danau tersebut. Hingga akhirnya danau tersebut diberi nama danau tamblingan yang dalam bahasa bali tamba berati obat, sedangkan elingan berarti kekuatan spiritual. Cerita asal usul danau tersebut pun bisa ditemui di  Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul.



Selain dari segi sejarahnnya, kekuatan spiritual di danau tamblingan juga ditonjolkan dengan banyaknya pura di sekitar danau. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 11 pura d sekiatr danau. Bahkan dua diantaranya, yakni Pura Embang dan Pura Tukang Timbang merupakan pura peninggalan masa pra Hindu yang dibangun sebelum abad ke-10 Masehi. Selain kedua pura tersebut, pura lain yang ada disekitar danau adalah pura Dalem Tamblingan, Pura Endek, Pura Ulun Danu dan Sang Hyang Kangin, Pura Sang Hyang Kawuh, Pura Gubug, Pura Tirta Mengening, Pura Naga Loka, Pura Pengukiran, Pengukusan, Pura Batulepang, dan masih ada yang lainnya. Oleh pemerintah setempat danau ini pun dibuka menjadi tempat wisata sipritual.