Search This Blog

Showing posts with label Wisata di Papua. Show all posts
Showing posts with label Wisata di Papua. Show all posts

Saturday, August 5, 2017

Indahnya Pesona Alam Wisata Lembah Baliem

Kabupaten Jayawijaya-Papua.

SEJARAH

           Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Lembah ini dikenal juga sebagai "grand baliem valley" merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.
Dengan panjang lembah sekitar 80 km dengan lebar 20 km dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 MDPL dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.

Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.
Dengan kekayaan alam yang dimiliki serta kelestarian lingkungan Lembah Baliem, membuat tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Papua.
Banyak petualang yang melakukan perjalanan ke puncak lembah ini untuk menyaksikan keindahan alam Jayawijaya dari puncak Gunung Jayawijaya.
BUDAYA
Penduduk Suku Dani Lembah Baliem mempunyai adat-istiadat yang sangat unik dan mengandung unsur kemistri yang sangat aneh seperti
1. Tradisi Potong Jari (IKIPALIN)
Tradisi potong jari bagi penduduk Suku Dani di desa Lembah Baliem ini mengandung arti ungkapan kesedihan atas kehilangan sanak keluarga mereka, dimana jari tangan mereka melambangkan kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan kekeluargaan mereka.

  
2. Pesta Bakar Batu
Tradisi bakar batu bagi Suku Dani dilakukan ketika dalam suatu keluarga mendapati  kelahiran, pernikahan, upacara kematian, syukuran ataupun Euforia setelah perang.
Uniknya api yang dibuat tidak menggunakan korek api, melainkan dengan menggesek-gesekkan 2 kayu hingga menimbulkan api, yang lantas kemudian digunakan untuk membakar batu. Batu disusun di atas tumpukan daun yang kemudian akan dimasuki ubi atau babi untuk dimasak. Kegiatan bakar batu membutuhkan gotong royong yang solid. Di sinilah bentuk kerukunan yang paling terlihat

Adapun tradisi bakar batu ini digunakan untuk memasak makanan berupa umbi-umbian dalam menyambut tamu yang menghadiri upacara ini sebagai santapan mereka bersama.
3. Festival Lembah Baliem
Festival Lembah Baliem 2015 pada 6-8 Agustus 2015. Tahun ini, fesival tahunan unik tersebut akan dipusatkan di Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Ini adalah kesempatan Anda untuk melihat semua ragam suku di Dataran Tinggi Wamena dan Lembah Baliem berkumpul untuk merayakan festival tahunan bersama. Suku-suku akan melakukan atraksi perang dengan tujuan menjaga kelincahan dan kesiapan mereka untuk mempertahankan desa.
Simulasi perang suku ini dijadwalkan selama dua hari dengan menampilkan 26 kelompok yang terdiri dari 30-50 prajurit per kelompok, serta diiringi musik tradisional Papua yang disebut pikon. Pikon merupakan alat musik pukul yang terbuat dari kulit kayu dan mampu menghasilkan suara keras namun tetap menenangkan. Lagu yang dimainkan merupakan ungkapan isi hati sang pemain musik yang dibunyikan lalu diperdengarkan untuk menghibur hatinya maupun para pendengar. Uniknya, tidak semua orang Lembah Baliem dapat memainkan alat musik ini karena membutuhkan keahlian khusus. Butuh keahlian khusus untuk memainkan alat musik pikon. 
Festival ini diselenggarakan oleh Kabupaten Jayawijaya untuk memperkenalkan dan melestarikan nilai-nilai serta budaya suku tradisional Lembah Baliem. Demi memeriahkannya akan diselenggarakan juga berbagai pertunjukkan seni budaya yang menarik termasuk tarian tradisional Papua, balapan babi, lempar tombak (sege), lontar rotan, panahan, sikoko dan masih banyak lagi lainnya.
Khusus  atraksi lomba  lempar sege dan panahan diperuntukan kepada wisatawan mancanegara sebagai penghormatan atas kunjungannya. Wisatawan mancanegara  juga dapat mencoba untuk menghayati  budaya Lembah Baliem dengan memakai koteka dan menghitamkan tubuhnya sebagaimana penduduk asli zaman dulu sehingga turut menyemarakkan suasana festival.

KEINDAHAN
Keindahan Lembah Baliem sangat memukau bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan dalam negeri. Apabila anda berkunjung ke Wamena, luangkanlah waktu anda untuk berkunjung ke Lembah Baliem ini dan mengabadikan keindahan alamnya yang masih lestari dengan pohon-pohon yang rindang dan biota alamnya seperti hewan-hewan liar dan langka yang sangat beragam.
Demikian juga untuk rumah penduduk Suku Dani yang masih tradisional sangat membuat kesan yang sangat kental dengan keindahan dan menyatu dengan alamnya yang sangat indah.
Penduduk di Lembah Baliem ini sangat ramah dengan wisatawan yang berkunjung.
Mereka sangat senang dengan kehadiran wisatawan dan siap untuk melayani wisatawan yang datang dari mancanegara maupun luar negeri, asalkan kita juga mematuhi peraturan adat-istiadat mereka.
Demikian sobat mengenai petualangan di Lembah Baliem. Buat sobat petualang juga selamat mencoba perjalanan ke Lembah Baliem dengan Eksplor yang sangat indah bagi pembangunan Papua dan Indonesia dalam segi Wisata.
Baca Juga:



Indahnya.....!! Pesona Pantai Merisi Ketapang, Kecamatan Krueng Sabee di Kabupaten Aceh Jaya.

Ayo....bertamasya di Eksotisnya Pulau Rubiah di Kota Sabang, Aceh