Search This Blog

Showing posts with label Wisata Gunung Bromo. Show all posts
Showing posts with label Wisata Gunung Bromo. Show all posts

Friday, August 4, 2017

Ada apa? Wisata Gunung Bromo Mengejutkan.....,

Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo- Jawa Timur. 
Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur dan meliputi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Sebagai gunung berapi yang masih aktif, Bromo jadi tujuan wisata terkenal di Jawa Timur dan hampir tidak pernah sepi setiap harinya.
Statusnya yang masih aktif membuat Gunung Bromo jadi lebih menarik di mata wisatawan. Ketinggian Gunung Bromo 2.392 meter diatas permukaan laut dan memiliki bentuk tubuh bertautan diantara lembah dan ngarai dengan di kelilingi kaldera atau lautan pasir luas kurang lebih sekitar 5.300 hektar.

Gunung Bromo terkenal sebagai icon wisata probolinggo paling indah dan paling banyak dikunjungi. Kata “Bromo” berasal dari kata “Brahma”  yaitu salah satu Dewa Agama Hindu. Gunung Bromo memang tidak besar seperti gunung api lain di Indonesia tetapi pemandangan Bromo sangat menakjubkan sekali. Keindahan Gunung Bromo yang luar biasa membuat wisatawan kagum.
Dari puncak Penanjakan pada ketinggian 2.780 m, wisatawan bisa melihat matahari terbit di Wisata Bromo. Pemandangan yang indah membuat banyak wisatawan ingin mengabadikan momen berharga ini. Pada waktu matahari terbit terlihat dari puncak penanjakan yang sangat luar biasa para pengunjung bisa melihat latar depan dari Gunung Semeru yang akan mengeluarkan asap terlihat dari kejauhan dan matahari akan bersinar terang naik ke atas langit.


Masyarakat sekitar Gunung Bromo akan merayakan festival Yadnya Kasada atau Kasodo setiap tahun sekali dengan memerikan persembahan seperti sayuran, ayam, dan uang yang akan dipersembahkan pada dewa dan dibuang ke dalam kawah gunung Bromo. Sebagai wujud dari rasa syukur kepada yang maha kuasa.
Jaman dahulu ketika kerajaan majapahit menerima banyak serangan dari berbagai daerah, banyak penduduk pribumi jadi bingung mencari tempat tinggal baru sampai akhirnya mereka pisah jadi 2 bagian. Satu menuju ke Bali, dua menuju Gunung Bromo.
Kedua tempat ini sampai sekarang memiliki kesamaan yaitu sama-sama menganut Agama Hindu.
Nama “Tengger” diyakini berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger. “Teng” merupakan akhiran nama Roro An-“teng” dan “ger” merupakan akhiran nama dari Joko Se-“ger” dan Gunung Bromo juga dipercaya sebagai gunung suci. Masyarakat Hindu menyebutnya dengan nama Gunung Brahma. Sedangkan orang Jawa menyebutnya Gunung Bromo. Kurang lebih seperti itulah asal – usul dari legenda Gunung Bromo.
Untuk dapat sampai di lokasi wisata Kawah Gunung Bromo, dari tempat parki Jeep para pengunjung dapat menggunakan jasa sewa kuda atau berjalan kaki kurang lebih sekitar 1,5 km untuk sampai di anak tangga yang jumlahnya sekitar 250. Jalan yang dilewati berpasir dan melewati Pura Suci Suku Tengger yang biasa di fungsikan untuk melaksanakn perayaan Yadya Kasada atau biasa disebut dengan nama Upacara Kasodo, menurut legendanya Kawah Bromo asalnya dari letusan gunung Tengger . Dengan garis tengah lebih kurang 800 meter (utara-selatan) dan lebih kurang 600 meter (timur-barat). Sedangkan kawasan yang berbahaya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Gunung Bromo.


Merupakan sebuah padang-savanah yang biasa disebut dengan nama Bukit Teletubies Gunung Bromo dan dikelilingi deretan perbukitan. Sebuah pemandangan alam yang sangat sempurna, bisa dikatakan Gunung Bromo mempunyai pesona alam yang sangat komplit, mulai dari pemandangan matahari terbit yang indah, kemegahan kawah Wisata bromo, kaldera atau lautan padang pasir dan hamparan rumput yang terdapat di padang savanah ini.
Disepanjang perjalanan pendakian anda akan menyaksikan hamparan padang pasir hitam yang luas dan indah tepatnya pada bagian timur kawasan wisata Gunung Bromo . Tempat ini sekarang jadi populer sejak pernah dijadikan sebagai lokasi shooting film Pasir Berbisik yang dibintangi oleh dian Sastro Wardoyo. Berada ditengah lautan pasir terdapat sebuah pure yang biasa dijadikan sebagai tempat sembahyang masyarakat suku Tengger.
Gunung Bromo adalah lokasi terbaik di Indonesia untuk melihat matahari terbit yang sangat indah dan menawan. Untuk melakukan perjalanan ke puncak gunung, sebaiknya berangkat menuju Puncak Pananjakan Gunung Bromo dilakukan pada dini hari sekitar pukul 03.00 dan perjalanan dapat dimulai dari penginapan tempat anda menginap di gunung bromo, supaya tidak ketinggalan matahari terbit di kawasan wisata Gunung Bromo.
Gunung Bromo tidak hanya menawarkan anda pemandangan alam yang indah dan kebudayaan saja. Dalam bidang Agrowisata anda juga dapat menemukan kawasan wisata yang memiliki nuansa berbeda yakni anda dapat langsung memetik dan menikmati manisnya strawbery yang khas.


Budaya di Gunung Bromo
Pada waktu hari ke 14 festival Hindu Yadnya Kasada, masyarakat Tengger yang hidup di sekitar Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, melakukan pendakian gunung dengan membawa sesaji atau persembahan yang berupa buah, beras, sayuran, bunga dan juga pengorbanan ternak mereka kepada para dewa gunung dengan cara melemparkan sesaji tersebut ke dalam kaldera gunung berapi.
Asal usul dari ritual ini berasal dari legenda pada abad ke-15 di mana ada seorang putri bernama Roro Anteng dan suaminya, Joko Seger. Pasangan ini awalnya tidak memiliki keturunan dan karena itu pasangan ini memohon bantuan pada para dewa gunung.
Para dewa Gunung kemudian memberikan mereka 24 anak akan tetapi, ternyata diberikan 25 anak, yang terakhir bernama Jaya Kusuma, dan dalam perjanjian pasangan tersebut dengan para dewa, pasangan tersebut harus melemparkan anaknya yang ke 25 ke dalam gunung berapi sebagai korban.


Kemudian permintaan dari dewa Gunung pun dilaksanakan. Setelah Jaya Kusuma menceburkan diri ke dalam kawah Gunung, dia meminta pada masyarakat Tengger supaya menceburkan hasil ladang ke dalam kawah setiap tanggal 14 bulan kasadha, Tradisi melemparkan hasil ladang ke gunung berapi untuk menenangkan para dewa-dewa kuno ini kemudian berlanjut sampai saat ini dan disebut dengan upacara Yadnya Kasada.
Meskipun berbahaya, beberapa warga mengambil resiko naik turun ke kawah gunung tersebut, dalam upaya untuk membawa barang yang dikorbankan tersebut dipercayai dapat membawa keberuntungan untuk mereka.
Pada padang pasir terdapat sebuah candi Hindu yang disebut dengan nama Pura Luhur Poten. Candi tersebut memegang arti penting untuk masyarakat Tengger yang tersebar di desa-desa pegunungan, seperti Argosari, Ngadisari, Ngadas, Wonokitri, Ranu Prani, Ledok Ombo dan Wonokerso.
Candi ini menjadi tempat utama dalam upacara Yadnya Kasada tahunan yang berlangsung kurang lebih dalam waktu satu bulan. Pada hari ke-14, biasanya masyarakat Tengger akan berkumpul di Pura Luhur Poten ini untuk meminta berkah dari Ida Sang Hyang Widi Wasa dan penguasa Mahameru (Gunung Semeru).

Kemudian berbagai macam hasil dari sepanjang tepi kawah Gunung Bromo menjadi  sesaji yang akan dilemparkan ke dalam kawah. Pura Luhur Poten yang ada di Bromo dibangun menggunakan batu hitam alami yang berasal dari gunung api di dekatnya dimana dalam pura ini terdapat beberapa bangunan dan juga kandang selaras di dalam komposisi zona mandala.

Wisata gunung Bromo ini juga tidak kalah dengan kuliner khas daerahnya yang sangat memanjakan lidah anda jikalau anda berkunjung ke gunung Bromo ini dengan keindahan alamnya juga
berikut kuliner khas gunung Bromo.

Foto: Kuliner khas Bromo Sawut Bromo

Gimana sobat,...?! Tentunya anda tidak ingin melewati momen berharga anda bersama orang tercinta untuk berkunjung ke wisata gunung Bromo ini bukan....??

Foto: Aneka Kuliner Gunung Bromo